Judul Buku : Childhood and Society
Penulis : Erik H. Erikson
Penerbit : Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Cetakan : Pertama, Maret 2010
Tebal : xxix + 536 halaman
Harga : Rp 62.000,-

Telah banyak disiplin ilmu yang muncul dari kajian atau penelitian yang mana manusia menjadi obyek materialnya. Namun demikian, berbagai kajian dan penelitian itu berbeda dalam hal obyek formalnya. Manusia sebagai obyek material dalam sebuah kajian atau penelitian, memunculkan disiplin ilmu psikologi dengan obyek formalnya adalah kejiwaan atau psikisnya. Artinya, manusia dikaji atau diteliti dari sisi kejiawaan atau psikisnya, muncullah sebuah disiplin ilmu yang dinamakan psikologi.

Erik H. Erikson dalam bukunya yang berjudul “Childhood and Society” memaparkan sebuah pembahasan yang menarik tentang manusia dikaji dari segi kejiwaannya. Tidak hanya itu, pembahasan tentang manusia dalam buku tersebut juga dikaitkan dengan kehidupan sosialnya sebagaimana bahwa manusia itu adalah makhluk sosial. Dengan demikian, jadilah psikososial yang dalam buku tersebut berisikan tentang hubungan antara manusia yang masih dalam tahap masa kanak-kanak dengan psikososialnya.

Masa kanak-kanak adalah masa yang sangat penting untuk pembentukan kepribadian dan karakter. Dengan demikian, masa kanak-kanak adalah suatu tahap di mana manusia itu belajar sebanyak-banyaknya tentang kehidupan sebagai modal hidupnya kelak. Di masa tersebut, manusia bersifat imitatif atau menirukan dari apa saja yang ada dan terjadi di sekitarnya. Oleh karena itu, faktor lingkungan sangat berpengaruh pada perkembangan manusia di masa kanak-kanak tersebut.

Mengutip pendapat John Locke (1632-1704) tentang teori “tabularasa” yang mana manusia itu terlahir seperti kertas kosong. Dengan demikian, kertas tersebut perlu diisi atau ditulis dengan sesuatu. Oleh karenanya, manusia yang masih “kosong” haruslah diisi. Tidaklah mungkin manusia yang baru terlahir langsung bisa mengisi kepribadiannya sendiri. Tentunya mambutuhkan bantuan orang lain (orang tua) atau lingkungan sekitar. Dengan demikian, hingga masa kanak-kanak pun manusia terpengaruh oleh lingkungan. Karena lingkungan sangat mempengaruhi, maka lingkungan harus diatur sebaik mungkin agar manusia yang masih dalam tahap kanak-kanak terbentuk kepribadian dan perilakunya yang baik.

Periode kanak-kanak (childhood) terbagi menjadi dua masa yakni early childhood dan late childhood. Early childhood adalah ketika anak sudah berusia 2 tahun hingga 6 tahun. Periode tersebut adalah ketika manusia semakin membaik dalam menguasai anggota tubuhnya. Kemampuan dalam berbahasa pun juga meningkat.

Sementara late childhood adalah ketika anak berusia dari 6 hingga 12-14 tahun. Periode tersebut menunjukkan semakin masaknya organ-organ seksual. Dalam periode tersebut, manusia sudah lebih mandiri. Hal itu ditandai dengan mulainya manusia untuk membanding-bandingkan segala sesuatu di rumahnya dengan sesuatu yang berada di luar rumah, seperti di sekolah dan di rumah teman-temannya yang lain. Norma-norma moral yang pada masa earli childhood terasa absolut oleh anak, berubah menjadi relatif ketika telah mengenal lingkungan luar (luar rumah). Oleh karenanya, perhatian terhadap anak haruslah diutamakan oleh setiap orang tua.

Manusia yang mana masih dalam tahap childhood merupakan tahapan yang mana peran lingkungan sangat mempengaruhinya. Pengaruh lingkungan tersebut yang menjadikan kepribadian dan karakter anak hingga dewasa nantinya. Oleh karenanya, dalam masa tersebut seorang anak hendaknya berada di lingkungan yang baik dan penuh kasih sayang. Hal itu akan sangat membentuk perilaku baik seseorang. Sebaliknya, lingkungan yang tidak baik akan membuat anak menjadi tidak baik pula.

Lingkungan masyarakat juga membentuk manusia yang masih dalam tahap kanak-kanak memperoleh bahasa. Orang yang terlahir dan mengalami masa kanak-kanak di Jawa, tentunya ia akan menggunakan bahasa Jawa dalam berbicara. Begitu juga yang terlahir di Sunda, Betawi, atau di Inggris, Prancis, dan lain sebagainya, tentuya akan memperoleh bahasa ibunya di tempat di mana anak terpengaruh oleh lingkungannya.

Karena masa kanak-kanak sangat menentukan kepribadian seseorang, oleh karenanya seorang anak itu diberi pendidikan yang baik dan kasih sayang yang terpenuhi. Hal itu sebagai modal seorang anak ketika pada nantinya mengalami periode dewasa. Orang dewasa juga harus menyadari bahwa ia berangkat dari anak atau bocah kecil, yakni periode kanak-kanak.

Modalitas manusia ketika masih kanak-kanak itu sangatlah penting untuk perkembangan seseorang. Tidak hanya itu, modalitas tersebut sangat membentuk kepribadian dan karakter manusia. Dengan demikian, selain faktor lingkungan yang harus diperhatikan, faktor proteksi anak juga harus diutamakan. Proteksi yang dimaksudkan adalah perlindungan anak dari kelainan-kelainan yang berkaitan dengan kesehatan anak. Kelainan pada anak bisa mengakibatkan fatalitas pada perkembangan dan pertumbuhan sehingga anak berpotensi mengalami kelainan, baik secara fisik ataupun mental. Gizi buruk akibat kekurangan asupan makanan dan minuman yang bergizi telah menjadi banyak contoh yang memilukan di negara-negara miskin. Oleh karena itu, faktor lingkungan dan faktor kesehatan anak, seyogyanya menjadi hal yang diutamakan.

Akhirnya, dengan membaca buku yang berjudul “Childhood and Society”, para pembaca diajak untuk menjelajahi dunia psikologi yang mana hubungan antara masa kanak-kanak dengan psikososialnya menjadi pembahasan yang menarik. Buku tersebut mengulas berbagai fakta kanak-kanak dari suku Indian, daerah nelayan di sungai Salmon, hingga Amerika dan bahkan masa kanak-kanak Adolf Hitler dan Maxim Gorky. Buku tersebut menyajikan suatu pembahasan dengan cerita sehingga memudahkan pembaca untuk memahami atau paling tidak mengenal pembahasan tentang manusia secara kejiwaannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar